Langsung ke konten utama

Review buku "Rahasia Selma"




Judul : Rahasia Selma (kumcer) 
Penulis : Linda Christanty
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
Tahun : 2010



Jujur awalnya aku pikir ini kumpulan cerpen untuk kalangan remaja, dengan tampilan kover yang begitu terkesan imut. Ternyata istilah dont judge a book by its cover itu memang benar, buku ini sangat jauh dari ekspektasiku sebelumnya.



Baru tiga bab bacaan aku geleng-geleng kepala karena kumpulan cerpen yang dituliskan dalam buku ini sangat jauh dari kover yang ditampilkan.


Cerita ini berisikan tentang kumpulan cerpen dengan makna korban perkosaan atau perilaku asusila pada anak kecil (pedofil), tentang gangguan jiwa, tentang pelacur atau pekerja seks komersial dengan bahasa yang tidak begitu vulgar namun makna pada setiap kata dan kalimat membentuk makna akan kehidupan seorang psk dengan menggunakan perumpamaan nama binatang pada setiap tokohnya, dan menceritakan tentang peliknya kehidupan disekitar kita (pelakor, ketidak adilan, trauma, mitos, kesunyian, doktrin) 



Penulisan dalam buku ini begitu apik. Dan menurutku hanya beberapa orang yg akan betah untuk membaca dan memahami makna yg tersirat dalam buku ini hingga bab terakhir. Buku ini banyak berisi tentang narasi dan sedikit dialog, jadi untuk kalian yang tidak begitu suka dengan narasi yang terlalu banyak mungkin lebih baik tidak perlu membaca buku ini, takut bosan dan berhenti di tengah jalan. 



Menurutku buku ini sangat tidak direkomendasikan bagi orang awam yang tidak begitu faham akan berbagai perumpamaan dengan kemasan kalimat yg begitu membingungkan untuk mereka. 
Buku ini hanya aku rekomendasikan untuk orang yg sudah biasa dengan kemasan penulisan akan makna yg tersirat, dan buku ini hanya direkomendasikan untuk 21+ karena ada beberapa bacaan dewasa. 


Ada beberapa kalimat yang aku suka dalam buku ini. Chech this out!!

"Ketika pandanganku kembali membentur bidang kaca itu, kulihat gumpalan awan hitam berarak pelan di langit. Angin masih menggila. Butir-butir tanah terangkat ke udara, lalu terhempas ke bumi. Laut di bawah tebing sana bergelora."


"Makin sedikit andil pihak laki-laki dalam uang belanja, makin rendah mutu pelayanan wanita. Bila andil tadi mencapai titik nol persen, maka rumah bukan lagi tempat yang nyaman untuk pulang."
"Kami, dua pelancong, menyusuri pantai, dalam diam, dalam senja yang menelan bayang-bayang benda yang beku dan bergerak, mati dan bernyawa. Pohon-pohon nyiur berjajar. Kaki-kaki kami berlumur pasir kering."


"Chen tertawa, memelukku, dan berkata bahwa hubungan kami seringan bulu, bisa berakhir kapan saja, bisa tak berarti apa-apa. Bulu mata yang gugur, bukan lagi bulu mata, melainkan sesuatu tak berguna, begitu pula hubungan yang kandas."


"Harum tubunya mengikutiku ke mana-mana, seperti kenangan. Dan kenangan akan aroma dama seperti trauma, selalu terjadi rsimpan lama, sayup, dan bangkit memenuhi benakmu oleh satu peristiwa tak terduga, seperti dampak sengat listrik voltase rendah. Tiba-tiba terasa ngilu di jantungmu. Ketika kotak ingatanmu terbuka. Kamu laksana mobil parkir, yang bisa melaju lagi saat urusan sang tuan sudah selesai. Tuanmu kali ini : kenangan."


"Namun, di mana-mana, di dunia ini, cinta pertama memang hanya untuk dikenang dan harus mengalah kepada cinta berikutnya. Bisa dengan jalan damai atau perang. Bisa dengan sukarela atau penaklukan."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

42

 Pada malam-malam yang temaram Kusampaikan padanya Bahwa ia tak lagi sendiri Akan ada aku di setiap malamnya Yang bersenandung untuknya Menemani malam-malam berikutnya Hingga ia tiba pada peraduan terakhir

Review Dokumen Delapan

Judul : Dokumen Delapan Penulis : Probo Nella Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun : 2018 Blurb~~ Sebuah situs misterius menyelamatkan tujuh pelaku serta korban kasus pidana yang menghadapi berbagai ancaman maut. Mereka hanya perlu mendaftar jadi anggota di situs itu dan pertolongan apa pun akan langsung diberikan. Dengan cuma-cuma Tapi, apa memang benar semua kebaikan itu datang dengan gratis? Ketika muncul sebuah surel anonim, para anggota mulai membongkar kisah kelam mereka melalui beberapa dokumen. Satu dokumen terakhir muncul dan mengubah segalanya, memaksa mereka melupakan masa lalu serta akhir bahagia yang kini mereka miliki. Sekali lagi, tujuh orang itu diletakkan pada tepi jurang maut. Ada yang penasaran sama identitas dari dokumen delapan? Check it out!! Dokumen 1 Umur : 15 tahun Ciri khusus : gila Kode : Freedom Dokumen 2 Umur : 19 tahun Ciri khusus : sakit jantung Kode : Diamond Dokumen 3 Umur : 20 tahun Ciri kh...