Langsung ke konten utama

Review buku "Perjalanan Menjumpai Tuhan"



Judul : Perjalanan Menjumpai Tuhan
Penulis : Indonesian Conference on Religion and peace dan Universitas Pembangunan Jaya 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2015
Halaman : 176


Metode dan muatan pendidikan agama kita tidak menarik dan membosankan. Alih-alih menawarkan kedamaian, keharmonisan, dan ketentraman, agama justru dijadikan alat pemecah belah, media adu domba, peninabobo kaum awam, alat provokasi, faktor disharmonisasi dan duri peradaban. 



Apa yang terjadi pada lembaga pendidikan, kurikulum, silabus, dan proses pemahaman serta pemaknaan kehidupan beragama? 



Buku ini selayaknya dibaca oleh para guru atau pendidik, pemerhati pendidikan, tokoh dan pemuka agama, aktivis lintas agama, politisi, pejabat dari dinas dan departemen pendidikan dan kebudayaan. 

-----------------------

Psikologi sosial telah lama mengenal perilaku ini. Stereotype: mengaitkan kelompok tertentu dengan sifat-sifat tertentu membantu manusia menyederhanakan dunia.


Stereotip kemudian melahirkan prasangka (prejudice). Seiring perjalanan waktu, rantai stereotip, prasangka, dan diskriminasi melahirkan kecurigaan, perasaan terancam, ketakutan, kengerian dan mawas diri yang berlebihan demi mengamankan diri dari "yang lain" karena "yang lain" itu kita tidak sukai, negatif, aneh, dan ganjil, kita pun menutup pintu pikiran kita rapat-rapat dari "yang lain". Pada kenyataannya dunia terdiri atas banyak sekali "yang lain". Semestara, di satu kesempatan, kita menilai kelompok lain sebagai "yang lain", namun di kesempatan berbeda, bisa saja kitalah yang menjadi "yang lain" bagi mereka. Indonesia, negara tempat kita semua tinggal, pun terdiri atas banyak sekali "yang lain" di bawah Bhinneka Tunggal Ika. (Hlm. 8)


Buku ini berisikan tentang beberapa pendapat mahasiswa UPJ yang telah mendapatkan mata kuliah Studi Agama. dimana mereka akan diajak untuk mengunjungi beberapa tempat ibadah yang ada di Jakarta.


karena Indonesia terdiri dari beberapa agama, akhirnya pihak kampus mengusulkan untuk melakukan ekskursi (kunjungan) ke beberapa tempat ibadah.


buku ini sangat menarik untuk di baca, awalnya aku pikir buku ini akan menjelaskan tentang beberapa teori lintas budaya dan agama yang ada di Indonesia.


tetapi dugaanku salah, dan selama aku membaca buku ini, aku jadi mengenal lebih jauh tentang keberagaman agama yang ada di Indonesia.


termasuk tempat ibadah bagi orang-orang India yang tinggal di Indonesia, nama tempat ibadah mereka bernama Sikh. dan beberapa kebiasan yang dilakukan oleh mereka yang menjaga tempat peribadatan tersebut sebagai ritual tersendiri bagi agama mereka.

so far, so good.

aku sih berharap akan ada buku tentang lintas agama selanjutnya di kemudian hari. agar masyarakat Indonesia tidak akan terus menerus memperdebatkan tentang ke Bhineka Tunggal Ika negara Indonesia.


semakin kesini, aku merasa semuanya terlalu sibuk untuk membela dan melakukan pembenaran diri atas perilaku mereka yang selalu mempermasalahkan tentang toleransi agama.


aku rasa pancasila sudah cukup untuk digunakan sebagai pedoman sehari-hari bagi masyarakat Indonesia agar tidak terpecah belah.


Selama ini yang aku tahu, banyak diantara kita yang saling memecah belah dan mengatas namakan agama, suku, ras dan budaya hanya karena perilaku manusia itu sendiri. 


Mungkin, aku atau kalian semua juga pernah salah mengartikan dan malah menyalahkan sebuah agama atau budaya hanya karena perilaku orang yang kita tidak suka. Akhirnya kita malah menyalahkan agama, suku atau budaya itu sendiri yang sudah tentu itu salah. 


Poinnya adalah bukan agama, ras ataupun budaya yang salah, melainkan manusia itu sendiri. Tuhan menciptakan manusia dengan akal dan pikiran untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk



Komentar

Postingan populer dari blog ini

42

 Pada malam-malam yang temaram Kusampaikan padanya Bahwa ia tak lagi sendiri Akan ada aku di setiap malamnya Yang bersenandung untuknya Menemani malam-malam berikutnya Hingga ia tiba pada peraduan terakhir

Review Dokumen Delapan

Judul : Dokumen Delapan Penulis : Probo Nella Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun : 2018 Blurb~~ Sebuah situs misterius menyelamatkan tujuh pelaku serta korban kasus pidana yang menghadapi berbagai ancaman maut. Mereka hanya perlu mendaftar jadi anggota di situs itu dan pertolongan apa pun akan langsung diberikan. Dengan cuma-cuma Tapi, apa memang benar semua kebaikan itu datang dengan gratis? Ketika muncul sebuah surel anonim, para anggota mulai membongkar kisah kelam mereka melalui beberapa dokumen. Satu dokumen terakhir muncul dan mengubah segalanya, memaksa mereka melupakan masa lalu serta akhir bahagia yang kini mereka miliki. Sekali lagi, tujuh orang itu diletakkan pada tepi jurang maut. Ada yang penasaran sama identitas dari dokumen delapan? Check it out!! Dokumen 1 Umur : 15 tahun Ciri khusus : gila Kode : Freedom Dokumen 2 Umur : 19 tahun Ciri khusus : sakit jantung Kode : Diamond Dokumen 3 Umur : 20 tahun Ciri kh...